Sabtu, 31 Maret 2018

KH. Said Aqil Siradj: Nabi Muhammad Punya Nasionalisme yang Tinggi Sumber



Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan 15 abad yang lalu Nabi Muhammad SAW sukses membangun umat yang tidak berdasarkan agama dan suku. Nabi berhasil membangun Kota Yastrib atau Madinah atas dasar pluralisme dan tanpa memandang adanya perbedaan.

”Nabi Muhammad SAW berhasil menyatukan manusia tanpa melihat suku, agama dan bangsa," ujar Kiai Said dihadapan ribuan warga nahdliyin di Kampung Coklat, Kabupaten Blitar Jawa Timur, Selasa (27/3).

Menurut Kiai Said, Nabi Muhammad juga memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Karena meskipun sudah delapan tahun tinggal di Yastrib, dia ingin kembali ke Makah. Pada waktu kembali ke Makah, Rasulullah membawa belasan ribu tentara.

“Hal tersebut sempat membuat musuh Islam mengira prajurit muslim akan balas dendam. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Rasulullah tidak mengizinkan prajuritnya melakukan dendam dengan kerendahan hati dan indahnya akhlak,” jelasnya.

Lebih lanjut Kiai Said kembali menekankan bahwa Rasulullah tidak memiliki sifat balas dendam terhadap orang-orang yang memusuhi Islam.

Untuk itu, Said memberi saran kepada umat Islam agar mencintai Tanah Air seperti yang diajarkan Rasulullah. "Karena cinta tanah air bagian dari iman," kata Said.

Sementara di dalam menyampaikan dakwah islam, sambungnya, nabi sama sekali tidak pernah menyebut negara islam. Karena pasca hijrah ke Madinah dan kembali lagi ke Mekah, nabi tidak pernah memaksakan masyarakat non muslim untuk masuk islam.

Sehingga keberhasilan dakwah Islam yang disampaikan Nabi berdasarkan akhlaqul’karimah (akhlak baik). Yaitu di mana Nabi selalu menunjukkan sikap tawasuth dan tasamuh.

“Jadi kalau dakwah itu jangan suka mengkafir-kafikan orang. Dakwah itu harus disampaikan dengan santun, tidak boleh radikal. Wallahi, nabi tidak pernah mengatakan negara islam. Karena saat memimpin Mekah, nabi bukan hanya mengayomi masyarakat muslim, masyarakat non muslim juga diperlakukan sama (muwathanah). Sehingga nabi mampu menciptakan masyarakat yang madinah,” tukasnya.

Pada kesempatan itu Kiai Said juga mengatakan, musuh utama umat Islam adalah terorisme, radikalisme, narkoba, dan LGBT. Dan semua itu harus dilawan dan diperangi bersama. (Imam Kusnin Ahmad/Muiz/NU Online)

0 komentar

Posting Komentar